Senin, 13 Februari 2012

Hanya Di Sekitar Rumah

Meski kami bukan aktivis lingkungan hidup dengan sejuta agenda aktivitas penyelamatan lingkungan, seperti menanam sejuta pohon bersama dalam suatu komunitas, dan lain sebagainya, namun, saya dan keluarga pun berusaha semampu kami untuk berpartisipasi, minimal di sekitar rumah kami.

Selain menghemat energi dan mengurangi pemakaian bahan2 yang tidak bisa hancur di alam (seperti yang sudah banyak dibahas oleh para sahabat), hal lain yang juga biasa kami lakukan di rumah adalah berkebun, baik kebun buah maupun kebun sayuran.

Ini adalah kali kecil yang mengalir di samping halaman kami.

Kami baru pindah ke daerah ini, ketika Februari lalu daerah kami terkena banjir, karena air kali meluap. Walaupun nggak terlalu tinggi, kami cukup kaget karena daerah ini belum banyak dibangun rumah sehingga otomatis banyak tanah resapan. Selain saling mengingatkan dengan para tetangga dan juga mengingatkan diri kami sendiri untuk nggak buang sampah sembarangan, kami juga menyumbangkan sejumlah pohon di sepanjang kali, sebanyak yang kami mampu, sehingga dapat mencegah erosi tanah. Diantara pohon2 tersebut adalah pohon salam, pohon rambutan, ada juga pohon pisang dan singkong, serta pohon turi.

Saya pribadi yang menyukai kebun sayuran, karena memang nggak memiliki halaman luas untuk menanamnya, maka saya membuat kebun sayur di atas atap rumah yang berupa dek. Selain mendapat keuntungan berupa pasokan sayuran dari atap rumah, roof garden ini juga dapat mempengaruhi suhu dalam rumah di bawahnya menjadi lebih sejuk. Sehingga siang hari kami hampir tidak pernah menyalakan pendingin ruangan.



Rumah kami menghadap ke timur, dan menurut yang pernah saya baca di sebuah majalah desain, rumah yang menghadap timur/barat adalah kurang baik, karena panas matahari langsung masuk ke dalam rumah sehingga suhu ruangan pun akan meningkat. Karena bagian barat rumah, alias bagian belakang rumah, menghadap ke hutan Mabes, maka saat menjelang sore hari udara sudah cukup sejuk buat kami. Untuk bagian timur rumah, matahari pagi cukup membuat suhu dalam rumah meningkat tajam, terutama diatas jam 10 pagi. Cara kami mensiasatinya adalah menanam beragam tanaman sepanjang jendela yang menghadap timur.



Salah satu tanaman sayur yang sangat menyukai panas dan matahari adalah kacang2an. Ini adalah pohon kacang panjang yang merambat di railing teras atas. Cukup membuat ruangan2 yang menghadap timur lebih sejuk. Kacang panjang ini cepat sekali berbuah di tempat panas seperti ini. Kami biasa mulai panen sekitar 8 minggu dari waktu kami menanam biji.

Dalam keseharian menanam sayur ini, wadah untuk menanamnya beragam. Ada yang berupa pot atau polybag hasil daur ulang, beberapa berupa wadah plastik yang tidak kami buang, seperti gelas bekas air mineral, dan wadah plastik lainnya.

Karena tempo hari ada saudara yang hajatan sehingga banyak sekali plastik mika wadah makanan. Daripada dibuang, untuk mengurangi limbah rumah tangga, maka plastik wadah makanan ini, kami lubangi, dan gelas2 bekas air mineral dimasukkan kedalam lubang2 tersebut. Hanya akal2an membuat perangkat hidroponik yang sangat sederhana.

Sebelumnya, kami menggunakan pupuk NPK, pupuk kimia yang walaupun cukup aman jika sayurannya dikonsumsi, namun limbah dari pupuk kimia memang berdampak buruk bagi tanah. Oleh karena itu, sekarang ini kami masih dalam tahap coba2 mengganti dengan pupuk organik.

Walaupun saya pernah membahas bahwa pupuk organik tidak akan berhasil untuk metode hidroponik, saat ini kami sedang mencoba dengan menggunakan media tanam yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pupuk organik pun, jika sudah ada waktu dan bahan yang memadai, insya Allah ingin sekali kami membuat pupuk organik sendiri, seperti yang pernah saya pelajari dari Famorganic.

Komposter skala rumah tangga. Dijual juga di Famorganic, Bandung.
Asal foto dari sini.

Membuat kompos sendiri merupakan salah satu cara bijak untuk mengurangi limbah rumah tangga, yang tentunya akan mengurangi limbah lingkungan kita, seperti sungai kecil di atas tadi.

Menanam pohon bersama dalam suatu komunitas merupakan tindakan yang sangat memotivasi dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Namun harapan kami, mudah2an setiap aktivis lingkungan hidup itu pun memulai dari yang paling kecil, yaitu dari rumah sendiri.

Tulisan ini adalah sedikit bentuk partisipasi atas tantangan yang ditawarkan oleh Alamendah.  Let's make this world a greener place, shall we..?


  LOOK THIS !!




 http://www.thegreenpensieve.com/2011/06/hanya-di-sekitar-rumah.html
 http://youtu.be/fJSnePp0KxI











Tidak ada komentar:

Posting Komentar