Meski kami bukan aktivis lingkungan hidup dengan sejuta agenda aktivitas
penyelamatan lingkungan, seperti menanam sejuta pohon bersama dalam
suatu komunitas, dan lain sebagainya, namun, saya dan keluarga pun
berusaha semampu kami untuk berpartisipasi, minimal di sekitar rumah
kami.
Selain menghemat energi dan mengurangi pemakaian bahan2 yang tidak bisa
hancur di alam (seperti yang sudah banyak dibahas oleh para sahabat),
hal lain yang juga biasa kami lakukan di rumah adalah berkebun, baik
kebun buah maupun kebun sayuran.
Ini adalah kali kecil yang mengalir di samping halaman kami.
Kami baru pindah ke daerah ini, ketika Februari lalu daerah kami terkena
banjir, karena air kali meluap. Walaupun nggak terlalu tinggi, kami
cukup kaget karena daerah ini belum banyak dibangun rumah sehingga
otomatis banyak tanah resapan. Selain saling mengingatkan dengan para
tetangga dan juga mengingatkan diri kami sendiri untuk nggak buang
sampah sembarangan, kami juga menyumbangkan sejumlah pohon di sepanjang
kali, sebanyak yang kami mampu, sehingga dapat mencegah erosi tanah.
Diantara pohon2 tersebut adalah pohon salam, pohon rambutan, ada juga
pohon pisang dan singkong, serta pohon turi.
Saya pribadi yang menyukai kebun sayuran, karena memang nggak memiliki
halaman luas untuk menanamnya, maka saya membuat kebun sayur di atas
atap rumah yang berupa dek. Selain mendapat keuntungan berupa pasokan
sayuran dari atap rumah, roof garden
ini juga dapat mempengaruhi suhu dalam rumah di bawahnya menjadi lebih
sejuk. Sehingga siang hari kami hampir tidak pernah menyalakan pendingin
ruangan.
Rumah kami menghadap ke timur, dan menurut yang pernah saya baca di
sebuah majalah desain, rumah yang menghadap timur/barat adalah kurang
baik, karena panas matahari langsung masuk ke dalam rumah sehingga suhu
ruangan pun akan meningkat. Karena bagian barat rumah, alias bagian
belakang rumah, menghadap ke hutan Mabes, maka saat menjelang sore hari
udara sudah cukup sejuk buat kami. Untuk bagian timur rumah, matahari
pagi cukup membuat suhu dalam rumah meningkat tajam, terutama diatas jam
10 pagi. Cara kami mensiasatinya adalah menanam beragam tanaman
sepanjang jendela yang menghadap timur.
Salah satu tanaman sayur yang sangat menyukai panas dan matahari adalah
kacang2an. Ini adalah pohon kacang panjang yang merambat di railing
teras atas. Cukup membuat ruangan2 yang menghadap timur lebih sejuk.
Kacang panjang ini cepat sekali berbuah di tempat panas seperti ini.
Kami biasa mulai panen sekitar 8 minggu dari waktu kami menanam biji.
Dalam keseharian menanam sayur ini, wadah untuk menanamnya beragam. Ada
yang berupa pot atau polybag hasil daur ulang, beberapa berupa wadah
plastik yang tidak kami buang, seperti gelas bekas air mineral, dan
wadah plastik lainnya.
Karena
tempo hari ada saudara yang hajatan sehingga banyak sekali plastik mika
wadah makanan. Daripada dibuang, untuk mengurangi limbah rumah tangga,
maka plastik wadah makanan ini, kami lubangi, dan gelas2 bekas air
mineral dimasukkan kedalam lubang2 tersebut. Hanya akal2an membuat
perangkat hidroponik yang sangat sederhana.
Sebelumnya, kami menggunakan pupuk NPK, pupuk kimia yang walaupun cukup
aman jika sayurannya dikonsumsi, namun limbah dari pupuk kimia memang
berdampak buruk bagi tanah. Oleh karena itu, sekarang ini kami masih
dalam tahap coba2 mengganti dengan pupuk organik.
Walaupun saya pernah membahas bahwa pupuk organik tidak akan berhasil
untuk metode hidroponik, saat ini kami sedang mencoba dengan menggunakan
media tanam yang berbeda
dengan yang sebelumnya. Pupuk organik pun, jika sudah ada waktu dan
bahan yang memadai, insya Allah ingin sekali kami membuat pupuk organik
sendiri, seperti yang pernah saya pelajari dari Famorganic.
Komposter skala rumah tangga. Dijual juga di Famorganic, Bandung.
Asal foto dari sini.
Membuat kompos sendiri merupakan salah satu cara bijak untuk mengurangi
limbah rumah tangga, yang tentunya akan mengurangi limbah lingkungan
kita, seperti sungai kecil di atas tadi.
Menanam pohon bersama dalam suatu komunitas merupakan tindakan yang
sangat memotivasi dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Namun
harapan kami, mudah2an setiap aktivis lingkungan hidup itu pun memulai
dari yang paling kecil, yaitu dari rumah sendiri.
Tulisan ini adalah sedikit bentuk partisipasi atas tantangan yang ditawarkan oleh Alamendah. Let's make this world a greener place, shall we..?
Tema Hari Lingkungan Hidup 2011 tentang “Forests: Nature at your Service” atau “Hutan Penyangga Kehidupan” apa hubungannya dengan ketiga stum pembangkit listrik PLTA " Sutami " Karangkates diatas ??
Penyangga
kehidupan adalah terpenuhinya kebutuhan untuk hidup diri pribadi atau
masyarakat dunia secara umum. Kebutuhan kehidupan dewasa ini sangat
luas, mulai dari kebutuhan primer maupun sekunder. Bahkan kebutuhan
sekunder pada masa sekarang banyak yang menjadi kebutuhan primer.
Contohnya kebutuhan akan listrik, yang sebenarnya bukan kebutuhan primer
tetapi karena pola kehidupan modern yang selalu dekat dengan berbagai
peralatan dengan sumber daya listrik maka terganggunya listrik akan
berdampak sangat luas.
PLTA " Sutami"
yang menyediakan listrik se Jawa-Bali tergantung terhadap tiga tabung
orange yang terletak diatas generator bergiga kumparan di Waduk
karangkates. Tabung ini berguna memperbesar daya tekan air terhadap
kincir raksasa yang menggerakkan turbin. Besar daya tekan air berbanding
lurus dengan penuh tidaknya tabung terisi air dari waduk. Debit air
waduk karangkates tergantung sumber-sumber air disekitarnya. Ketika
hutan jati di lereng pegunungan kapur masih baik, air waduk tanpa
masalah, tapi sejak penebangan liar di tahun 1998 an, sumber air itu
mulai terjadi penyusutan produksi air. Apa dampaknya sekarang ???
Pemadaman
bergilir, dikarenakan tidak mencukupinya daya listrik memenuhi
kebutuhan. Penyebabnya selain banyaknya tambahan pelanggan juga
kurangnya daya pembangkit listrik itu sendiri. Daya berkurang karena
mengikuti berkurangnya debit air. Sedangkan debit air hanya mengikuti
jumlah produksi sumber air yang kembang kempis diwaktu kemarau, karena
hutan sebagai banker air habis untuk memenuhi serakahnya manusia.
Di bawah ini ada cuplikan Video yang semoga bermanfaat. Silahkan menyaksikan !!!
Hanyalah salah satu contoh
satu contoh, hutan sebagai penyangga kehidupan dimasa sekarang tentang
hubungan hutan dengan kebutuhan listrik. Padahal sperti yang kita
ketahui bersama penetralisir zat carbon adalah tumbuhan yang mengubahnya
menjadi oksigen. Oleh karena itu hutan disebut paru-paru dunia. Hari
ini 5 Juni 2011 saya ucapkan "SELAMAT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA" “Forests: Nature at your Service”.
Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan
oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam melakukan
pelestarian alam dan lingkungan hidup. ketika pemerintah berfoya-foya
dengan sumber daya alam yang ada, sebenarnya pada saat yang sama mereka telah bunuh diri.
Perluasan kebun sawit di beberapa daerah, seperti yang terjadi
dikalimantan dan sumatera, menjadikan sebuah pilihan yang sulit bagi
pemerintah daerah. pada satu sisi menguntungkan karena bisa meningkatkan
ekspor, namun perluasan yang tidak terkendali secara tidak langsung
dapat merusak lingkungan.
Salah satu yang menjasi persoalan utama adalah adanya masalah dalam
keanekaragaman hayati, dimana kita belum mengetahui berbagai kekayaan
dan manfaat hutan, Hutan itu sendiri telah raib berganti dengan
perkebunan sawit yang maha luas. belum lagi masalah lain yang muncul
dengan adanya perkebunan sawit adalah makin berkurangnya fungsi hutan
sebagai penyangga kehidupan, Air yang seharusnya tertahan ditanah karena
keberadaan hutan mulai terusik,kini menjadi mudah mengalir ke sungai
dan kelaut hingga memunculkan bencana banjir banjir yang sangat dan
merugikan.
Di Kalimantan, setelah hutan habis dibabat. sejumlah pejabat daerah
ikut andil dalam menguras habis sumberdaya alam lainnya, yaitu batu
bara. sebagai contoh Samarinda (Ibukota provinsi Kaltim) tanahnya habis
dikapling-kapling untuk pertambangan batubara, dari luas Kota Samarinda
yang 71.823 Ha, lebih dari separuhnya (38.814 Ha) kini berupa areal
pertambangan milik 34 Perusahaan.
Selama 7 Tahun terakhir, sebanyak 1.180 izin kuasa pertambangan
terbit di Kaltim dengan Konsesi tambang dengan 3,1 Juta Ha. izin tambang
itu kebanyakan tidak dilaporkan ke Provinsi, tetapi dibisniskan oleh
kalangan tertentu.
Image source : intiberita.com
Khusus untuk kaltim, perusahaan-perusahaan bermasalah semestinya
harus segera ditertibkan. sebab banyak yang tidak melaporkan rencana
kelola lingkungan ke Badan pengendalian Dampak lingkungan Hidup. Saya
yakin, Samarinda hanyalah sebagian dari salah satu contoh dimana kepala
daerah seperti raja-raja kecil yang tanpa kendali memberikan izin kuasa
pertambangan. Pengendalian lingkungan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan
dengan segera mungkin oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,
meskipun pada dasarnya pemerintah daerah emang dihadapkan pada situasi
yang sulit karena pada saat yang bersamaan harus mendapatkan pemasukan.
Tapi satu hal yang mesti diingat, pemikiran sesaat dengan
mengeksploitasi sumber daya alam hanya akan memberi manfaat jangka
pendek.
Jika tidak ada Reformasi pengelolaan sumber daya alam, sebenarnya
kita mewariskan masalah yang besar kepada anak cucu kita. tidak hanya
krisis air, tetapi krisis pangan dan krisis sumber daya alam lainnya.
Para pemimpin harus menyadari bahwa “pesta pora” itu
pasti akan berakhir. Sudah saatnya kita harus memikirkan anak cucu kita
kelak, bukan malah mewariskan hutan yang gundul, konflik dan kelaparan.
Semoga kita benar-benar bisa melakukan sebuah aksi nyata dalam menyelamatkan alam dan lingkungan Hidup, Let’s Go Green ……..,
indonesia,
siapa yang ga kenal negara yang indah nan kaya raya ini. mulai dari
panorama gunung yang indah, pantai, pemandangan bawah laut , aneka
satwa, serta keindahan alamnya yang konon bikin ciut negara-negara di
sekitarnya, semua terbentang luas dari sabang sampai marauke. itulah
indonesia, negara tanah kelahiran dan tempat saya di besarkan.
tapi kenapa belakangan ada yang berubah
dengan wajah indonesiaku, indonesia seakan musam, terumbu karang yang
dulunya indah kini banyak yang rusak, yang paling ironis lagi adalah
kekayaan hutan Indoesia yang katanya merupakan hutan tropis terbesar ke
dua di dunia setelah Brazil kini perlahan namun pasti akan punah di
tangan para pembalak liar.
bahkan aksi para pembalak liar ini mencetak sebuah sejarah rekor Dunia
Guinness yang memalukan bagi indonesia sebagai negara dengan tingkat
kehancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90
persen dari sisa hutan di dunia. coba sahabat bayang’in, setiap jamnya
kehancuran hutan di Indonesia setara dengan 300 lapangan sepakbola
atau 51 kilometer persegi tiap harinya. Sebanyak 72 persen dari hutan
asli Indonesia sekarang telah musnah dan setengah dari yang masih ada
terancam oleh penebangan komersil, kebakaran hutan dan pembukaan hutan
untuk kebun kelapa sawit “yang ini tinggal tunggu waktu aja”.padahal
kita semua kan tahu hutan di Indonesia merupakan salah satu paru-paru
dunia yang punya fungsi sebagai tameng untuk ngurang’in pemanasan global
secara signifikan. seperti inilah wajah hutan kita sekarang
jangan kira ini “crop circle” yang terjadi di sleman beberapa bulan lalu, ini real asli hasil karya anak bangsa yang “indah namun menyakitkan”.
dan akibatnya bisa di pastikan Banjir terjadi di mana-mana, sungai
meluap, tanggul jebol, dan akibat dari penggundulan hutan ini
diperlukan dana puluhan trilyun untuk melakukan reboisasi seluruh hutan
yang rusak.
sahabat, sebagai warga negara yang baik
sudah semestinya kita ikut andil dalam mencegah kerusakan yang lebih
parah. ga mugkin kita cuma ngandalin pemerintah yang sudah cukup di
sibukkan dengan urusan “nazaruddin” atau pak SBY yang sibuk
mencari orang gelap dari sms yang gelap juga pengirimnya. sudah saatnya
kita melakukan pencegahan dengan cara kita sendiri. ga sulit ko’, kita
ga perlu ngeluark’in dana puluhan trilyun untuk reboisasi hutan “uang saku saya per hari aja ga sampai 10 ribu, belum lagi di potong bensin+makan siang”. kita
ga perlu ngeluar’in uang sepeser pun, cukup kesadaran akan kondisi
lingkungan dan tenaga. coba sahabat bayangin klo tiap satu orang nanam
satu pohon seperti yang di galakkan pemkot surabaya “Satu Jiwa Satu Pohon” pasti indonesia dalam waktu singkat akan kembali hijau. cukup mudah bukan
semua pohon pada dasarnya biasa kita
gunakan untuk reboisasi, mulai dari trembesi yang kuat sampai pohon
mangga yang bisa kita makan buahnya. karena memang pada dasarnya semua
pohon kan menghasilkan oksigen jadi kita ga perlu di pusingin pohon apa
yang cocok untuk penghijauan “yang pusing klo kita ga coba nanam apa-apa”.
klo sahabat ingat pelajaran waktu kita SD dulu di situ di jelas’in cara
mudah memperbanyak tanaman tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. masih
inget ga hayo, dah lupa ya
secara garis besar tumbuhan berkembang
biak dengan dua cara. pertama dengan generatif/kawin (melalui proses
penyerbukan dan pembuahan), kedua dengan vegetatif. vegetatif di bagi
lagi jadi dua yaitu alami dan buatan. vegetatif buatan juga ada
macam-macam jenisnya seperti Mencangkok, okulasi, menyambung/mengenten,
stek, merunduk dan kultur jaringan “wah benar-benar ngulang kembali pelajaran SD nih .
seperti yang saya bilang sekarang kita akan coba memperbanyak pohon
tanpa ngeluarin uang yaitu dengan cara mencangkok. are you ready
Bahan-bahan yang di butuhkan:
Pisau tajam/ silet “untuk nguliti”
Kantong plastik/ kresek “bisa minta tetangga klo ga punya”
Tanah gembur “tinggal lihat ke bawah, ambil”
air “pasti punya”
ranting pohon ” jangan cari di tetangga, di pinggir jalan banyak kok”
tali ” biasanya karang taruna RT punya banyak buat acara 17an, minta dikit aja “
Klo semua sudah ada sekarang mari kita mencangkok:
Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm
dengan pisau tajam/ silet. Kerat’i kambiumnya sampai bersih terus
angin-anginkan
isi kantong plastik dengan tanah gembur, masukkan ranting yang sudah
di kerati tadi kemudian ikat ujung plastik. jangan lupa lubangi
plastiknya untuk masuknya oksigen
selesai, tinggal jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
Klo akar sudah banyak keluar, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah
klo masih bingung juga lihat gambar di bawah ini gimana, mudah bukan
mudah-mudahan dengan cara mudah seperti ini kita bisa ngerubah indonesia kita yang tadinya seperti ini
jadi seperti ini dan
kelak suatu saat nanti ketika anak-anak cucu kita lahir mereka akan
melihat indonesia yang indah seperti yang kita idam-idamkan sekarang ini
tulisan ini sebenarnya saya buat untuk
memperingati hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 juni besok
juga sebagai jawaban dari tantangannya mas endah yang sempet di tulis di blognya. buat kalian yang baca semoga bermanfaat ya, ayo hijaukan bumi untuk anak cucu kita.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik
adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "[[lingkungan hidup]]". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang '''Pengelolaan Lingkungan Hidup''', definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Di Lingkungan juga bisa mendapat penyakit seperti pencemaran. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.[1
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju
yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
persoalan polusi air
Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari
tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah
dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk
kematian dan penyakit,[1][2] dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya[2].
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan
1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari[3]. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu[4], dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman[5].
Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara
berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah
polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air
di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari
danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil
persegi diklasifikasikan sebagai tercemar[6].
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan
antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti
air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam
seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Penyebab
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah
pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
pencemaran air oleh sampah
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Akibat
Dapat menyebabkan banjir
Erosi
Kekurangan sumber air
Dapat membuat sumber penyakit
Tanah Longsor
Dapat merusak Ekosistem sungai
Kerugian untuk Nelayan
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon
monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara
dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global
warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana[1]. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia[1]. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel[1].
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacatpendengaran yang permanen[1].
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan
dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang
jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1].
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan
kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan
lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan
dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi
pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.