Senin, 13 Februari 2012

Hanya Di Sekitar Rumah

Meski kami bukan aktivis lingkungan hidup dengan sejuta agenda aktivitas penyelamatan lingkungan, seperti menanam sejuta pohon bersama dalam suatu komunitas, dan lain sebagainya, namun, saya dan keluarga pun berusaha semampu kami untuk berpartisipasi, minimal di sekitar rumah kami.

Selain menghemat energi dan mengurangi pemakaian bahan2 yang tidak bisa hancur di alam (seperti yang sudah banyak dibahas oleh para sahabat), hal lain yang juga biasa kami lakukan di rumah adalah berkebun, baik kebun buah maupun kebun sayuran.

Ini adalah kali kecil yang mengalir di samping halaman kami.

Kami baru pindah ke daerah ini, ketika Februari lalu daerah kami terkena banjir, karena air kali meluap. Walaupun nggak terlalu tinggi, kami cukup kaget karena daerah ini belum banyak dibangun rumah sehingga otomatis banyak tanah resapan. Selain saling mengingatkan dengan para tetangga dan juga mengingatkan diri kami sendiri untuk nggak buang sampah sembarangan, kami juga menyumbangkan sejumlah pohon di sepanjang kali, sebanyak yang kami mampu, sehingga dapat mencegah erosi tanah. Diantara pohon2 tersebut adalah pohon salam, pohon rambutan, ada juga pohon pisang dan singkong, serta pohon turi.

Saya pribadi yang menyukai kebun sayuran, karena memang nggak memiliki halaman luas untuk menanamnya, maka saya membuat kebun sayur di atas atap rumah yang berupa dek. Selain mendapat keuntungan berupa pasokan sayuran dari atap rumah, roof garden ini juga dapat mempengaruhi suhu dalam rumah di bawahnya menjadi lebih sejuk. Sehingga siang hari kami hampir tidak pernah menyalakan pendingin ruangan.



Rumah kami menghadap ke timur, dan menurut yang pernah saya baca di sebuah majalah desain, rumah yang menghadap timur/barat adalah kurang baik, karena panas matahari langsung masuk ke dalam rumah sehingga suhu ruangan pun akan meningkat. Karena bagian barat rumah, alias bagian belakang rumah, menghadap ke hutan Mabes, maka saat menjelang sore hari udara sudah cukup sejuk buat kami. Untuk bagian timur rumah, matahari pagi cukup membuat suhu dalam rumah meningkat tajam, terutama diatas jam 10 pagi. Cara kami mensiasatinya adalah menanam beragam tanaman sepanjang jendela yang menghadap timur.



Salah satu tanaman sayur yang sangat menyukai panas dan matahari adalah kacang2an. Ini adalah pohon kacang panjang yang merambat di railing teras atas. Cukup membuat ruangan2 yang menghadap timur lebih sejuk. Kacang panjang ini cepat sekali berbuah di tempat panas seperti ini. Kami biasa mulai panen sekitar 8 minggu dari waktu kami menanam biji.

Dalam keseharian menanam sayur ini, wadah untuk menanamnya beragam. Ada yang berupa pot atau polybag hasil daur ulang, beberapa berupa wadah plastik yang tidak kami buang, seperti gelas bekas air mineral, dan wadah plastik lainnya.

Karena tempo hari ada saudara yang hajatan sehingga banyak sekali plastik mika wadah makanan. Daripada dibuang, untuk mengurangi limbah rumah tangga, maka plastik wadah makanan ini, kami lubangi, dan gelas2 bekas air mineral dimasukkan kedalam lubang2 tersebut. Hanya akal2an membuat perangkat hidroponik yang sangat sederhana.

Sebelumnya, kami menggunakan pupuk NPK, pupuk kimia yang walaupun cukup aman jika sayurannya dikonsumsi, namun limbah dari pupuk kimia memang berdampak buruk bagi tanah. Oleh karena itu, sekarang ini kami masih dalam tahap coba2 mengganti dengan pupuk organik.

Walaupun saya pernah membahas bahwa pupuk organik tidak akan berhasil untuk metode hidroponik, saat ini kami sedang mencoba dengan menggunakan media tanam yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pupuk organik pun, jika sudah ada waktu dan bahan yang memadai, insya Allah ingin sekali kami membuat pupuk organik sendiri, seperti yang pernah saya pelajari dari Famorganic.

Komposter skala rumah tangga. Dijual juga di Famorganic, Bandung.
Asal foto dari sini.

Membuat kompos sendiri merupakan salah satu cara bijak untuk mengurangi limbah rumah tangga, yang tentunya akan mengurangi limbah lingkungan kita, seperti sungai kecil di atas tadi.

Menanam pohon bersama dalam suatu komunitas merupakan tindakan yang sangat memotivasi dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Namun harapan kami, mudah2an setiap aktivis lingkungan hidup itu pun memulai dari yang paling kecil, yaitu dari rumah sendiri.

Tulisan ini adalah sedikit bentuk partisipasi atas tantangan yang ditawarkan oleh Alamendah.  Let's make this world a greener place, shall we..?


  LOOK THIS !!




 http://www.thegreenpensieve.com/2011/06/hanya-di-sekitar-rumah.html
 http://youtu.be/fJSnePp0KxI











Penyangga Kehidupan

Penyangga Kehidupan 

Tema Hari Lingkungan Hidup 2011 tentang “Forests: Nature at your Service” atau “Hutan Penyangga Kehidupan” apa hubungannya dengan ketiga stum pembangkit listrik PLTA " Sutami " Karangkates diatas ??

Penyangga kehidupan adalah terpenuhinya kebutuhan untuk hidup diri pribadi atau masyarakat dunia secara umum. Kebutuhan kehidupan dewasa ini sangat luas, mulai dari kebutuhan primer maupun sekunder. Bahkan kebutuhan sekunder pada masa sekarang banyak yang menjadi kebutuhan primer. Contohnya kebutuhan akan listrik, yang sebenarnya bukan kebutuhan primer tetapi karena pola kehidupan modern yang selalu dekat dengan berbagai peralatan dengan sumber daya listrik maka terganggunya listrik akan berdampak sangat luas.


PLTA " Sutami" yang menyediakan listrik se Jawa-Bali tergantung terhadap tiga tabung orange yang terletak diatas generator bergiga kumparan di Waduk karangkates. Tabung ini berguna memperbesar daya tekan air terhadap kincir raksasa yang menggerakkan turbin. Besar daya tekan air berbanding lurus dengan penuh tidaknya tabung terisi air dari waduk. Debit air waduk karangkates tergantung sumber-sumber air disekitarnya. Ketika hutan jati di lereng pegunungan kapur masih baik, air waduk tanpa masalah, tapi sejak penebangan liar di tahun 1998 an, sumber air itu mulai terjadi penyusutan produksi air. Apa dampaknya sekarang ???

Pemadaman bergilir, dikarenakan tidak mencukupinya daya listrik memenuhi kebutuhan. Penyebabnya selain banyaknya tambahan pelanggan juga kurangnya daya pembangkit listrik itu sendiri. Daya berkurang karena mengikuti berkurangnya debit air. Sedangkan debit air hanya mengikuti jumlah produksi sumber air yang kembang kempis diwaktu kemarau, karena hutan sebagai banker air habis untuk memenuhi serakahnya manusia.
 
Di bawah ini ada cuplikan Video yang semoga bermanfaat. Silahkan menyaksikan !!!
 
 
Hanyalah salah satu contoh satu contoh, hutan sebagai penyangga kehidupan dimasa sekarang tentang hubungan hutan dengan kebutuhan listrik. Padahal sperti yang kita ketahui bersama penetralisir zat carbon adalah tumbuhan yang mengubahnya menjadi oksigen. Oleh karena itu hutan disebut paru-paru dunia. Hari ini 5 Juni 2011 saya ucapkan "SELAMAT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA" “Forests: Nature at your Service”.

Read more: http://nyachya.blogspot.com/2011/06/penyangga-kehidupan.html#ixzz1mGtXGicy

 

Reformasi pengelolaan sumber daya alam

Reformasi pengelolaan sumber daya alam

Image source : sragenkab.go.id
Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam melakukan pelestarian alam dan lingkungan hidup. ketika pemerintah berfoya-foya dengan sumber daya alam yang ada, sebenarnya pada saat yang sama mereka telah bunuh diri.
Perluasan kebun sawit di beberapa daerah, seperti yang terjadi dikalimantan dan sumatera, menjadikan sebuah pilihan yang sulit bagi pemerintah daerah. pada satu sisi menguntungkan karena bisa meningkatkan ekspor, namun perluasan yang tidak terkendali secara tidak langsung dapat merusak lingkungan.
Salah satu yang menjasi persoalan utama adalah adanya masalah dalam keanekaragaman hayati, dimana kita belum mengetahui berbagai kekayaan dan manfaat hutan, Hutan itu sendiri telah raib berganti dengan perkebunan sawit yang maha luas. belum lagi masalah lain yang muncul dengan adanya perkebunan sawit adalah makin berkurangnya fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan, Air yang seharusnya tertahan ditanah karena keberadaan hutan mulai terusik,kini menjadi mudah mengalir ke sungai dan kelaut hingga memunculkan bencana banjir banjir yang sangat dan merugikan.
Di Kalimantan, setelah hutan habis dibabat. sejumlah pejabat daerah ikut andil dalam menguras habis sumberdaya alam lainnya, yaitu batu bara. sebagai contoh Samarinda (Ibukota provinsi Kaltim) tanahnya habis dikapling-kapling untuk pertambangan batubara, dari luas Kota Samarinda yang 71.823 Ha, lebih dari separuhnya (38.814 Ha) kini berupa areal pertambangan milik  34 Perusahaan.
Selama 7 Tahun terakhir, sebanyak 1.180 izin kuasa pertambangan terbit di Kaltim dengan Konsesi tambang dengan 3,1 Juta Ha. izin tambang itu kebanyakan tidak dilaporkan ke Provinsi, tetapi dibisniskan oleh kalangan tertentu.
Image source : intiberita.com
Khusus untuk kaltim, perusahaan-perusahaan bermasalah semestinya harus segera ditertibkan. sebab banyak yang tidak melaporkan rencana kelola lingkungan ke Badan pengendalian Dampak lingkungan Hidup. Saya yakin, Samarinda hanyalah sebagian dari salah satu contoh dimana kepala daerah seperti raja-raja kecil yang tanpa kendali memberikan  izin kuasa pertambangan.
Pengendalian lingkungan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam emang sudah saatnya dilakukan dengan segera mungkin oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, meskipun pada dasarnya pemerintah daerah emang dihadapkan pada situasi yang sulit karena pada saat yang bersamaan harus mendapatkan pemasukan. Tapi satu hal yang mesti diingat, pemikiran sesaat dengan mengeksploitasi sumber daya alam hanya akan memberi manfaat jangka pendek.
Jika tidak ada Reformasi pengelolaan sumber daya alam, sebenarnya kita mewariskan masalah yang besar kepada anak cucu kita. tidak hanya krisis air, tetapi krisis pangan dan krisis sumber daya alam lainnya. Para pemimpin harus menyadari bahwa “pesta pora” itu pasti akan berakhir. Sudah saatnya kita harus memikirkan anak cucu kita kelak, bukan malah mewariskan hutan yang gundul, konflik dan kelaparan.


Semoga kita benar-benar bisa melakukan sebuah aksi nyata dalam menyelamatkan alam dan lingkungan Hidup, Let’s Go Green ……..,



http://hudaesce.wordpress.com/2011/06/04/reformasi-pengelolaan-sumber-daya-alam/

Kerinduanku Pada NegeriKu

Rindu, Indonesia Ku yang Dulu


Photobucketindonesia, siapa yang ga kenal negara yang indah nan kaya raya ini. mulai dari panorama gunung yang indah, pantai, pemandangan bawah laut , aneka satwa, serta keindahan alamnya yang konon bikin ciut negara-negara di sekitarnya, semua terbentang luas dari sabang sampai marauke. itulah indonesia, negara tanah kelahiran dan tempat saya di besarkan.
tapi kenapa belakangan ada yang berubah dengan wajah indonesiaku, indonesia seakan musam, terumbu karang yang dulunya indah kini banyak yang rusak, yang paling ironis lagi adalah kekayaan hutan Indoesia yang katanya merupakan hutan tropis terbesar ke dua di dunia setelah Brazil kini perlahan namun pasti akan punah di tangan para pembalak liar. bahkan aksi para pembalak liar ini mencetak sebuah sejarah rekor Dunia Guinness yang memalukan bagi indonesia sebagai negara dengan tingkat kehancuran hutan tercepat di antara negara-negara yang memiliki 90 persen dari sisa hutan di dunia. coba sahabat bayang’in, setiap jamnya kehancuran hutan di Indonesia setara dengan 300 lapangan sepakbola atau 51 kilometer persegi tiap harinya. Sebanyak 72 persen dari hutan asli Indonesia sekarang telah musnah dan setengah dari yang masih ada terancam oleh penebangan komersil, kebakaran hutan dan pembukaan hutan untuk kebun kelapa sawit “yang ini tinggal tunggu waktu aja”.padahal kita semua kan tahu hutan di Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang punya fungsi sebagai tameng untuk ngurang’in pemanasan global secara signifikan. seperti inilah wajah hutan kita sekarang
Photobucketjangan kira ini “crop circle” yang terjadi di sleman beberapa bulan lalu, ini real asli hasil karya anak bangsa yang “indah namun menyakitkan”. dan akibatnya bisa di pastikan Banjir terjadi di mana-mana, sungai meluap, tanggul jebol, dan akibat dari penggundulan hutan ini  diperlukan dana puluhan trilyun untuk melakukan reboisasi seluruh hutan yang rusak.
sahabat, sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita ikut andil dalam mencegah kerusakan yang lebih parah. ga mugkin kita cuma ngandalin pemerintah yang sudah cukup di sibukkan dengan urusan “nazaruddin” atau pak SBY yang sibuk mencari orang gelap dari sms yang gelap juga pengirimnya. sudah saatnya kita melakukan pencegahan dengan cara kita sendiri. ga sulit ko’, kita ga perlu ngeluark’in dana puluhan trilyun untuk reboisasi hutan “uang saku saya per hari aja ga sampai 10 ribu, belum lagi di potong bensin+makan siang”. kita ga perlu ngeluar’in uang sepeser pun, cukup kesadaran akan kondisi lingkungan dan tenaga. coba sahabat bayangin klo tiap satu orang nanam satu pohon seperti yang di galakkan pemkot surabaya “Satu Jiwa Satu Pohon” pasti indonesia dalam waktu singkat akan kembali hijau. cukup mudah bukan
semua pohon pada dasarnya biasa kita gunakan untuk reboisasi, mulai dari trembesi yang kuat sampai pohon mangga yang bisa kita makan buahnya. karena memang pada dasarnya semua pohon kan menghasilkan oksigen jadi kita ga perlu di pusingin pohon apa yang cocok untuk penghijauan “yang pusing klo kita ga coba nanam apa-apa”. klo sahabat ingat pelajaran waktu kita SD dulu di situ di jelas’in cara mudah memperbanyak tanaman tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. masih inget ga hayo, dah lupa ya
secara garis besar tumbuhan berkembang biak dengan dua cara. pertama dengan generatif/kawin (melalui proses penyerbukan dan pembuahan), kedua dengan vegetatif. vegetatif di bagi lagi jadi dua yaitu alami dan buatan. vegetatif buatan juga ada macam-macam jenisnya seperti  Mencangkok, okulasi, menyambung/mengenten, stek, merunduk dan kultur jaringan “wah benar-benar ngulang kembali pelajaran SD nih . seperti yang saya bilang sekarang kita akan coba memperbanyak pohon tanpa ngeluarin uang yaitu dengan cara mencangkok. are you ready
Bahan-bahan yang di butuhkan:
  1. Pisau tajam/ silet “untuk nguliti”
  2. Kantong plastik/ kresek “bisa minta tetangga klo ga punya”
  3. Tanah gembur “tinggal lihat ke bawah, ambil”
  4. air “pasti punya”
  5. ranting pohon ” jangan cari di tetangga, di pinggir jalan banyak kok”
  6. tali ” biasanya karang taruna RT punya banyak buat acara 17an, minta dikit aja
Klo semua sudah ada sekarang mari kita mencangkok:
  1. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm dengan pisau tajam/ silet. Kerat’i kambiumnya sampai bersih terus angin-anginkan
  2. isi kantong plastik dengan tanah gembur, masukkan ranting yang sudah di kerati tadi kemudian ikat ujung plastik. jangan lupa lubangi plastiknya untuk masuknya oksigen
  3. selesai, tinggal jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.
  4. Klo akar sudah banyak keluar, potong cabang atau ranting tersebut, dan tanamlah di dalam tanah
klo masih bingung juga lihat  gambar di bawah ini
Photobucketgimana, mudah bukan
mudah-mudahan dengan cara mudah seperti ini kita bisa ngerubah indonesia kita yang tadinya seperti ini
Photobucket
jadi seperti ini
Photobucketdan kelak suatu saat nanti ketika anak-anak cucu kita lahir mereka akan melihat indonesia yang indah seperti yang kita idam-idamkan sekarang ini
tulisan ini sebenarnya saya buat untuk memperingati hari lingkungan hidup yang jatuh pada tanggal 5 juni besok juga sebagai jawaban dari tantangannya mas endah yang sempet di tulis di blognya. buat kalian yang baca  semoga bermanfaat ya, ayo hijaukan bumi untuk anak cucu kita.
Perhatikan Video berikut !!




http://triiz.wordpress.com/2011/06/04/rindu-indonesiaku-yang-dulu/
Photobucket

Salam Persahabatan ,-
~Semoga Bermanfaat~
thank’s to :my GOD,keluarga,mas endah yang sudah ngasih tantangan ini serta para sahabat blogger yang telah menginspirasi terciptanya artikel ini.

Lingkungan Bergambar Ku















































































http://www.google.co.id/search?q=lingkungan&hl=id&client=firefox-a&hs=PmH&rls=org.mozilla:en-US:official&prmd=imvnslb&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=zhA5T8ThI8SxrAfu9oXWBQ&ved=0CDkQsAQ&biw=1366&bih=629

Lingkungan ku

LINGKUNGAN KU 

 


Lingkungan

   Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

   Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "[[lingkungan hidup]]". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang '''Pengelolaan Lingkungan Hidup''', definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

   Di Lingkungan juga bisa mendapat penyakit seperti pencemaran. 
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.[1
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
  Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

Pencemaran air

   Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
persoalan polusi air

Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang tercemar.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,[1][2] dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya[2]. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari[3]. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu[4], dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman[5]. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar[6].
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
  • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
  • Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
  • pencemaran air oleh sampah
  • Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Akibat

  • Dapat menyebabkan banjir
  • Erosi
  • Kekurangan sumber air
  • Dapat membuat sumber penyakit
  • Tanah Longsor
  • Dapat merusak Ekosistem sungai
  • Kerugian untuk Nelayan

Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Sumber Polusi Udara

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
Sumber-sumber lain

Jenis-jenis pencemaran udara


Pencemaran suara

   Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana[1]. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia[1]. Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel[1].
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen[1].

Pencemaran tanah

   Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Pada kesehatan

   Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Video cinta lingkungan :




video kerusakan lingkungan versi kartun :






http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran